Aku menunggumu
Maaf , aku baru mengatakannya sekarang dan telah menghabiskan waktumu untuk menunggu." Petikan kalimat ringkas terucap dari tiga orang kepada satu sama lain. Kalimat yang membuat aku, kamu, atau ia yang mendengar, merasa hatinya retak. Tak berbentuk lagi. Kecewa, dan tak bisa melakukan apapun, selain menghadapi kenyataan yang mengecewakan itu. Pantai papakolea, enam tahun yang lalu...."aku pasti kembali". Tenanglah, aku akan kembali, sebelum aku pergi, berilah aku senyuman.lawan bicaranya hanya membisu. Bisu dalam cinta. Kau tau siapa lawan bicaranya? Aku, ya, akulah lawan bicaranya. Aku yang tak pernah mengungkapkan rasa itu padanya. Terlalu naif untuk mengharapkan perasaanku dibalas dengan rasa yang porsinya sama. Dari awal, aku tahu, ia sudah belajar melupakanku . Tapi bagaimana denganku? Aku takkan pernah lupa . Dengan hati yang menjadi tempat peristirahatan terakhir cintaku. Sekarang bukan hanya aku yang menunggu disini, ditepi pantai. Seolah telah tercipta janji yang sebenarnya belum pernah terucap dari lidah. Disana , tampak sosok yang menungguku, matanya menatap lurus ke arahku. Matanya menembus bagian jantungku. Tanpa suara, aku seolah tahu, ia menyapaku dari jauh. Hm, matanya bilang begitu. Seseorang memang bebas memilih untuk mencintai atau tidak mencintai siapa pun. Namun seorang tak bisa meminta orang lain untuk mencintai atau tidak mencintai dirinya. Seperti simpul terikat mati, takdir sudah mengikat, bahkan air mata pun tak mampu menggoyahkan keputusan itu. Ya, jatuh cinta adalah bagian dari sepotong rencana takdir,. Percaya saja selalu ada akhir yang manis. Mungkin saja cinta memakan waktu untuk sampai di hatinya. Mungkin saja, bukan? Semoga saja tidak terlambat. Bila kau cinta, bersediakah kau menunggunya? Aku adalah salah satunya, menjadi orang yang mencintainya, bukan yang dicintai. Seseorang mampu menggambarkan perasaan rindu dan kesetiaan dengan begitu mendalam, sehingga membuat orang yang membaca kisah ini ikut terbawa suasana. Menunggu orang yang belum tentu menjadi milik kita itu hal yang menyakitkan sekali......
Karya Devi Eka 💗
Komentar
Posting Komentar